Mengembangkan Usaha di Desa.

Tahap demi tahap dan juga hambatan yang dihadapi dalam mengembangkan usaha di daerah pedesaan.

Usaha tidak maju-maju

    Mengembangkan usaha di daerah pedesaan menjadi suatu tantangan yang harus dilakukan dan dilalui bagi pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usahanya. Mengembangkan usaha di daerah pedesaan tidaklah sesederhana yang orang kota pikirkan, karena mengembangkan usaha di pedesaan bukan hanya berbekal referensi teoritis saja namun jauh di dalam sana ada banyak permasalahan yang sukar.

Permasalah pengembangan usaha di desa:

1. Seburuk-buruknya mungkin pelaku usaha harus mendapatkan pendampingan dari Dinas terkait dalam  mengembangkan usahanya.

2. Keterbatasan forum yang mungkin bisa menjadi wadah untuk pelaku usaha dalam mendiskusikan permasalahan-permasalah usaha.

3. Asumsi publik dibangun secara negatif untuk merusak citra usaha.

4. Permasalahan izin seringkali diabaikan dan dipersulit meskipun hal itu menjadi titik kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

    Kalau boleh berpendapat kaku, bahwa di pedesaan bukanlah tempat membangun usaha yang strategis dan juga memiliki pontensi yang bagus. Adanya berbagai keterbatasan akses baik itu sosial ataupun transportasi menjadi kesemuan yang perlu diketahui. 

    Era digital seperti sekarangpun masih menjadi permasalahan untuk para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Kata masyarakat pasar yang luas adalah langkah awal dalam memandang untuk pengembangan usaha di desa. Namun, pasar menjadi titik keterbatasan, determinasi produk dari kota mampu menyisiskan produk yang berasal dari kota sekalipun itu di pasar digital.

    Namun jangan sesekali kalian (pelaku usaha) merasa pesimis, karena pesimis adalah candu buat kekonsolidasian usaha yang sedang kamu perjuangkan itu. Empat point di atas adalah sekaligus menjadi dua arah permasalahan dan solutif.