Pengertian Kebijakan Dividen
Pengertian
kebijakan dividen adalah keputusan direksi apakah laba yang dihasilkan
perusahaan pada akhir periode dibagikan kepada para pemilik saham (dividen)
atau laba tersebut ditahan sebagai penambah modal perusahaan yang akan
digunakan dalam kegiatan, atau investasi pengembangan perusahaan dimasa
mendatang.
|
Pengertian Kebijakan Dividen |
Kebijakan
dividen selalu berkaitan langsung dengan keputusan pendanaan perusahaan.
Kebijakan
dividen adalah salah satu fungsi manajemen keuangan yang berkaitan erat dengan
struktur modal perusahaan.
Jadi
ketika dalam sebuah perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan. Ada beberapa
pilihan yang bisa dilakukan atas keuntungan yang diraih tersebut :
·
Laba dibagikan kepada para pemegang saham (dividen)
·
Laba digunakan kembali untuk kegiatan dan ekspansi usaha (laba
ditahan)
·
Laba dibagi antara dividen dan sebagian lagi digunakan untuk
laba ditahan.
Apabila
manajemen perusahaan mengambil laba dibagikan sebagai dividen, maka sumber
pendanaan internal akan berkurang. Laba ditahan berkurang. Demikian juga
sebaliknya, apabila perusahaan memilih opsi untuk tidak membagikan deviden,
maka dana internal perusahaan akan membesar.
Laba
ditahan adalah salah satu sumber pendanaan perusahaan yang sangat penting untuk
digunakan dalam membiayai pertumbuhan perusahaan. Semakin besar laba ditahan,
maka akan semakin kuat struktur modal dan posisi keuangan perusahaan.
Semua
langkah yang diambil dalam kebijakan dividen adalah bahwa setiap keputusan yang
diambil harus tetap memperhatikan tujuan utama dari perusahaan, yaitu
kesejahteraan pemilik perusahaan dan meningkatkan nilai dari perusahaan.
Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah kepentingan para pemegang saham,
kepentingan usaha perusahaan dan bahkan kepentingan masyarkat sekitar dan
pemerintah.
Tipe Kebijakan Dividen
1. Kebijakan Dividen Stabil
Jenis
kebijakan dividen yang stabil adalah jumlah nominal dividen yang dibayarkan
tetap disetiap periodenya. Nominal pembayaran dividen tidak akan naik dan
turun. Stabil diangka yang sama. Alasan perusahaan yang melakukan kebijakan
dividen stabil ini adalah untuk menciptakan kesan terhadap pemegang saham
(investor) bahwa pembayaran dividen yang stabil mengindikasikan kinerja
perusahaan juga stabil dari tahun ketahun. Walaupun perusahaan secara akuntansi
mengalami kerugian, pemegang saham akan tetap menerima dividen dengan jumlah
sama seperti tahun sebelumnya.
2. Kebijakan Dividen Rasio Tetap
Maksud
dari kebijakan dividen rasio yang tetap adalah bahwa dividen dibagikan berdasarkan
rasio yang tetap disetiap periodenya. Besar kecil jumlah nominal dividen yang
dibagikan tidak sama dari tahun ketahun. Tergantung pada laba yang dihasilkan. Misalnya,
apabila perusahaan menetapkan dividen ratio sebesar 40 persen dari laba bersih yang
dihasilkan. Maka setiap tahun, dividen yang dibagikan sebesar 40 persen dari
laba bersih perusahaan. Setiap tahun, laba yang dihasilkan jumlahnya tentu
berbeda beda. Kadang naik kadang turun.
Maka jumlah nomina dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan berbeda
beda setiap tahunnya yang diambilkan dari 40 persen dari laba yang dihasilkan.
3. Kebijakan Dividen Fleksibel
Pada
tipe kebijakan dividen ini, besar kecil dividen yang dibayarkan setiap tahunnya
akan disesuaikan dengan kondisi finansial perusahaan. Setiap waktu perusahaan
akan selalu mengalami perubahan, baik kondisi internal maupun eksternal. Untuk
itu, dividen yang dibagikan akan mengikuti perkembangan kondisi perusahaan yang
berbeda beda setiap tahunnya. Bahkan apabila kondisi keuangan perusahaan dirasa
tidak memungkinkan, maka dividen tidak akan dibayarkan.
4. Kebijakan Dividen Residual
Tipe
kebijakan dividen residu adalah dividen dibayarkan hanya apabila ada laba yang
tersisa setelah perusahaan melakukan investasi. Apabila laba yang
diinvestasikan kembali tidak tersisa, maka tidak ada pembagian dividen. Jadi
laba yang dihasilkan akan digunakan untuk investasi, baru setelah investasi
dilakukan dan ternyata masih ada sisa laba, maka sisa tersebut dibagikan dalam
bentuk dividen. Biasanya, tipe investor yang senang dengan kebijakan dividen
residual ini adalah investor jangka panjang yang tidak mengharapkan dividen,
namun lebih mengharapkan perkembangan perusahaan.
5. Kebijakan Dividen
Rendah + Ekstra
Maksudnya
adalah Kebijakan dividen yang dibayarkan secara rutin disetiap periode dengan
jumlah yang rendah. Ketika kondisi laba normal, dividen yang dibagikan akan
tetap rendah. Namun walaupun ditetapkan rendah, ketika perusahaan berhasil
meraih laba yang tinggi, perusahaan akan menambah "ekstra" dividen
tersebut. Penambahan dividen ekstra ini biasanya akan direspon baik oleh pasar
dan harga saham perusahaan mengalami kenaikan.
Pengumuman Dividen
Pengumuman
dividen adalah sebuah informasi yang sangat direspon pasar. Pengumuman laba dan
pengumuman dividen sering digunakan manajer perusahaan untuk memberikan
informasi bahwa perusahaan tersebut berprestasi dan mempunyai prospek yang
cerah.
Bahkan
menurut pendapat Aharony dan Swary [1980] dalam Nurhidayati [2006] menyatakan
bahwa informasi pengumuman dividen lebih bernilai daripada pengumuman informasi
laba (earning) perusahaan. Ada
anggapan bahwa dengan adanya pembayaran dividen yang besar ada kecenderungan
nilai saham perusahaan akan meningkat. Hal ini adalah anggapan investor yang
melihat bahwa perusahaan tersebut mampu untuk membagikan keuntungan.
Namun pembayaran dividen yang besar juga berdampak pada kemampuan modal
perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha. Usaha yang tidak berkembang akan
menyebabkan turunnya nilai saham perusahaan. Pada kondisi pasar modal yang
sempurna. Penundaan membayar dividen kepada para pemilik saham yang bertujuan
untuk melakukan pengembangan usaha dan investasi yang menguntungkan akan
berdampak pada kenaikan nilai saham.
Sepanjang perusahaan mempunyai rencana pengembangan dan investasi yang
returnnya meyakinkan. Perusahaan akan menggunakan laba yang dihasilkan tersebut
untuk mendanai rencananya. Apabila terdapat kelebihan laba yang digunakan, maka
kelebihan laba tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham. Namun
apabila tidak ada kelebihan laba maka tidak ada dividen yang bisa dibagikan
kepada pemegang saham.
.
Walaupun pada kenyataannya, ada sejumlah perusahaan yang membayar dividen
dengan stabil dan cenderung menghindari pengurangan dividen yang dibayarkan.
Hanya karena manajemen ingin memperlihatkan bahwa perusahaannya memiliki
kemampuan menghasilkan laba yang besar dan memiliki prospek yang bagus yang
mampu membayar deviden kepada para pemegang sahamnya.
Komentar
Posting Komentar