Sejarah resesi
yang pernah terjadi di dunia
 |
resesi |
Tahun 1907 Krisis perbankan Intemasional dimulai di New York,
setelah beberapa dekade sebelumnya yakni mulai tahun 1860 - 1921 terjadi peningkatan
hebatjumlah bank di Amerika s/d 19 kali lipat.
Tahun 1920
Terjadi depresi ekonomi di Jepang.
Tahun 1922- 1923 German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang
tinggi, karena takut mata uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalam
sehari.
Tahun 1927 Krisis keuangan melanda Jepang (37 Bank tutup); akibat
krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan.
Tahun 1929-1930 The Great Crash ( di . pasar modal NY) &
Great Depression (Kegagalan Perbankan); di US, hingga net. national
productnya terpangkas lebih dari setengahnya.
Tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan, akibatnya kejatuhan perbankan
di German, yang kemudian mengakibatkan berfluktuasinya
mata uang intemasional; hal ini membuat UK meninggalkan standard emas.
Tahun 1944- 1966 Prancis mengalami hyperinflation
akibat dari kebijakan yang mulai meliberalkan perekonomiannya.
Tahun 1944—1946 Hungaria mengalami hyperinflation
dan krisis moneter, ini merupakan krisis terburuk Eropa. Note
issues Hungaria meningkat dari 12000 million (11 digits) hingga 27 digits.
Tahun 1945 –
1948 Jerman mengalami hyperinflation akibat perang dunia kedua.
Tahun 1945 – 1955 Krisis Perbankan di Nigeria akibat pertumbuhan
bank yang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada saat yang sama, Perancis
mengalami hyperinflation sejak tahun 1944 sampai 1966.
Tahun 1950-1972 Ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara, karena
pada periode ini tidak terjadi krisis untuk masa tertentu. Hal ini disebabkan karena
Bretton Woods Agreements, yang
mengeluarkan regulasi di sektor moneter relatif lebih ketat (Fixed
Exchange Rate Regime). Disamping itu IMF memainkan
perannya dalam mengatasi anomalianomali keuangan di dunia. J adi regulasi
khususnya di perbankan dan umumnya di sektor keuangan, serta penerapan rezim
nilai tukar yang stabil membuat sektor keuangan dunia (untuk sementara) "tenang".
Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh
(collapsed). Pada hakikatnya perjanjian ini
runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya tak dapat dibendung untuk tetap
mempertahankan rezim nilai tukar yang fixed exchange
rate. Selanjutnya pada tahun 1971 - 1973 terjadi kesepakatan Smithsonian
(di mana saat itu nilai 1 Ons emas = 38
USD). Pada fase ini dicoba untuk menenangkan kembali sektor keuangan dengan
perjanjian barn, namun hanya bertahan 2-3 tahun saja.
Tahun 1973 Tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Pada tahun
1973 dan sesudahnya mengglobalnya aktifitas spekulasi sebagai dinamika barn di
pasar moneter konvensional akibat penerapan floating exchange
rate sistem. Periode Spekulasi; di pasar modal, uang, obligasi dan derivative
.
Tahun 1973 – 1974 Krisis perbankan kedua di Inggris; akibat Bank of
England meningkatkan kompetisi pada supply of
credit.
Tahun 1974 Krisis pada Eurodollar
Market; akibat West German Bankhaus ID Herstatt gagal
mengantisipasi international crisis.
Tahun 1978-80 Deep recession di
negara-negara industri akibat boikot minyak oleh OPEC,
yang kemudian membuat melambung tingginya interest
rate negara-negara industri.
Tahun 1980 Krisis dunia ketiga; banyaknya hutang dari negara dunia
ketiga disebabkan oleh oil booming pada
th 1974, tapi ketika negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan
inflasi, hutang negara ketiga meningkat melebihi kemampuan bayamya. Pada tahun
1980 itulah terjadi krisis hutang di Polandia; akibat terpengaruh dampak negatif
dari krisis hutang dunia ketiga. Banyak bank di Eropa Barat yang menarik
dananya dari bank di eropa timur.
Tahun 1982 Terjadi krisis hutang di Mexico; disebabkan outflow
kapital yang massive ke US, kemudian di-treatments dengan hutang
dari US, IMF, BIS. Krisis ini juga menarik Argentina,
Brazil dan Venezuela untuk masuk dalam lingkaran krisis.
Tahun 1987 The Great Crash (Stock Exchange), 16
Oct 1987 di pasar modal USA & UK mengakibatkan otoritas moneter dunia
meningkatkan money supply.
Tahun 1994 Krisis keuangan di Mexico; kembali akibat kebijakan
finansial yang tidak tepat.
Tahun 1997-2002 Krisis keuangan melanda Asia Tenggara; krisis yang
dimulai di Thailand, Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutang yang
tidak transparan. Krisis Keuangan di Korea; memiliki sebab yang sama dengan
Asia Tenggara.
Tahun 1998 Krisis keuangan di Rusia; dengan jatuhnya nilai Rubel
Rusia (akibat spekulasi) Selanjutnya krisis keuangan melanda Brazil di tahun 1998.
Tahun 1999 Krisis
keuangan melanda Argentina
Tahun 2007 – kini, merupakan krisis keuangan melanda Amerika
Serikat masih dirasakan dampaknya yang mendunia hingga kini.
Komentar
Posting Komentar