Ukraina Economic Crisis ?
Bagaimana sejarah ekonomi Ukraina?
Ukraina (bahasa
Ukraina: Укpaїнa) adalah sebuah negara di Eropa Timur yang
berbatasan dengan Rusia di timur dan timur-laut; Belarus di
barat-laut; Polandia dan Slowakia di
barat; Hongaria, Rumania,
dan Moldova di
barat-daya; Laut Hitam di selatan; dan Laut Azov di
tenggara. Ukraina dan Rusia sekarang ini sama-sama memperebutkan Semenanjung Krimea yang dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014,
meskipun demikian Ukraina dan banyak komunitas internasional mengakuinya
sebagai bagian dari Ukraina. Beserta Krimea,
Ukraina memiliki wilayah seluas 603.628 km², yang membuatnya sebagai
negara terluas di Eropa dan terluas ke-46 di
dunia. Sedangkan populasi sejumlah 44,5 juta jiwa menjadikan Ukraina sebagai
negara berpenduduk terbanyak ke-32 di dunia.
Wilayah
modern Ukraina telah dihuni sejak tahun 32.000 SM. Pada zaman
Pertengahan, wilayah ini merupakan pusat terpenting bagi
kebudayaan Slavia Timur, dengan negara Rus Kiev yang
kuat membentuk alas jatidiri bangsa Ukraina. Setelah keterpecahannya pada abad
ke-13, wilayah ini diperlombakan, dikuasai, dan dipecah-belah oleh beberapa
kuasa, misalnya Lithuania, Polandia, Kesultanan Utsmaniyah, Austria-Hongaria,
dan Rusia.
Sebuah republik kazaki muncul dan makmur pada abad ke-17 dan 18, tetapi
wilayahnya terbagi antara Polandia dan Imperium
Rusia, yang kemudian sepenuhnya menjadi milik Rusia. Dua periode
kemerdekaan yang singkat terjadi pada abad ke-20, yang pertama menjelang
akhir Perang Dunia I dan yang kedua adalah pada
masa Perang Dunia II, tetapi dua periode ini
berujung pada takluk dan menyatunya wilayah-wilayah Ukraina ke dalam
sebuah Republik Soviet, situasi
yang berlaku sampai tahun 1991, ketika Ukraina meraih kemerdekaannya dari Uni Soviet,
segera setelah pembubarannya pada penghujung Perang Dingin.
Setelah
kemerdekaan, Ukraina menyatakan diri sebagai negara netral,[8] tetapi
masih mempertahankan kemitraan militer terbatas dengan Federasi Rusia,
negara-negara CIS lainnya dan
kemitraan dengan NATO sejak
tahun 1994. Pada dasawarsa 2000-an, pemerintah mulai condong kepada NATO, dan kerjasama yang
mendalam dengan aliansi yang telah disusun oleh Rencana Kerja NATO-Ukraina yang
ditandatangani pada tahun 2002. Kemudian disepakati bahwa kehendak bergabung ke
dalam NATO hendaklah
didahului dengan sebuah jajak pendapat nasional pada masa yang akan datang.[9] Mantan Presiden Viktor
Yanukovych memandang cukupnya taraf kerjasama terkini antara
Ukraina dan NATO,[10] tanpa
perlu menjadi anggota NATO.[11] Pada
tahun 2013, protes melawan pemerintah Presiden
Yanukovych pecah di tengah Kota kyiv setelah
pemerintah membuat keputusan untuk menghentikan Perjanjian Asosiasi Ukraina-Uni
Eropa dan menjalin hubungan ekonomi yang lebih akrab dengan Rusia. Keputusan ini
memicu gelombang demonstrasi dan protes selama berbulan-bulan yang
disebut Euromaidan, yang memuncak menjadi Revolusi Ukraina 2014 yang
berujung pada tergulingnya Yanukovych dan pembentukan pemerintah baru.
Peristiwa ini menimbulkan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada bulan
Maret 2014, dan Perang di Donbass pada
bulan yang sama; kedua-duanya masih berlangsung hingga Mei 2016. Pada
tanggal 1 Januari 2016, Ukraina bergabung dengan Kawasan Perdagangan Bebas
Menyeluruh dan Mendalam dengan Uni Eropa.[12]
Ukraina
telah sejak lama menjadi pusat cadangan pangan dunia karena lahan pertaniannya
yang luas dan subur, dan Ukraina masih menjadi salah satu pengekspor terbesar
biji-bijian di dunia.[13][14] Ekonomi
Ukraina yang bermacam ragam, termasuklah sektor industri
berat yang besar, khususnya di bidang penerbangan dan peralatan
industri.
Ukraina
adalah negara kesatuan yang berbentuk republik yang
menganut sistem semipresidensial dengan trias
politica: legislatif, eksekutif,
dan yudikatif.
Pusat negara dan kota terbesarnya adalah Kyiv. Ukraina memelihara
militer terbesar kedua di Eropa, setelah Rusia, jika personel
cadangan dan paramiliter turut dihitung.[15] Negara
ini adalah rumah bagi 45,4 juta manusia (termasuk Krimea),[16][17] 77,8%
di antaranya adalah bangsa Ukraina berdasar etnisitas, diikuti
oleh bangsa Rusia yang menjadi minoritas
dominan (17,3%) juga bangsa
Rumania/Moldova, Belarus, Tatar Krimea,
dan bangsa Hongaria. Bahasa
Ukraina adalah bahasa resmi Ukraina;
abjadnya adalah aksara kiril. Agama utama di negara ini
adalah Katolik Ortodoks, yang sangat memengaruhi arsitektur, sastra,
dan musik Ukraina.
Terdapat
beberapa hipotesis yang berlainan mengenai etimologi Ukraina. Menurut
hipotesis yang lebih tua dan paling tersebar luas, Ukraina berarti
"tanah perbatasan",[18] sementara
itu kajian-kajian kebahasaan yang lebih baru mendaku makna yang berbeda:
"pertiwi" atau "wilayah, negara".
Di
sebagian besar abad ke-20, Ukraina (saat merdeka atau tidak) disebut dalam
dunia berbahasa Inggris dengan diawali dengan sebuah artikel takrif, yakni "The
Ukraine".Ini karena kata ukraina memiliki artii "tanah
perbatasan", dan dalam bahasa Inggris harus didahului sebuah artikel; ini
mirip dengan "Nederlanden", yang berarti "tanah rendah" dan
disebut dalam bahasa Inggirs sebagai "the Netherlands".
Namun, sejak deklarasi kemerdekaan Ukraina pada
1991, penggunaan artikel takrif dalam nama negara tersebut menjadi lebih
jarang, dan banyak pedoman gaya menghimbau
untuk tidak menggunakannya. Menurut duta besar Amerika Serikat William Taylor, menggunakan "the
Ukraine" menyiratkan keabaian untuk kedaulatan Ukraina. Posisi resmi
Ukraina adalah bahwa "the Ukraine" salah, baik secara tata bahasa
maupun politik.
Kalung atau syal emas bangsa
Skithia, warisan kerajaan Kurgan di Pokrov pada abad ke-4
SM.
Permukiman Neanderthal di
Ukraina tampak di dalam situs-situs arkeologi Molodova (43.000-45.000 SM) yang
memuat hunian yang terbuat dari tulang mammoth.[25][26] Ukraina
juga diduga sebagai lokasi bagi manusia untuk menjinakkan
dan merawat kuda.[27][28][29][30] Saat Zaman Besi,
wilayah ini juga menjadi tempat tinggal Suku Kimmeri Bangsa
Skithia, dan Bangsa
Sarmatia. Di antara 700 SM dan 200 SM, wilayah ini menjadi bagian
dari kerajaan Skithia.[31]
Pendudukan
manusia modern di Ukraina dan daerah sekitarnya dimulai pada tahun 32.000 SM,
dengan bukti Peradaban Gravetium di Pegunungan
Krimea.[32][33] Pada
tahun 4.500 SM, Peradaban Kukuteni dan Tripilia yang
bercorak neolitikum bertumbuh kembang di dalam wilayah yang luas
yang mencakupi Ukraina modern termasuk Tripilia dan seluruh
wilayah sungai Dnieper-Dniester.
Pada Zaman Besi,
daratan ini dihuni oleh bangsa
Kimmeri, Skithia, dan Sarmatia.[34] Antara
tahun 700 SM dan 200 SM wilayah ini menjadi bagian dari Kerajaan
Skithia.
Kemudian, koloni-koloni Yunani Kuno, Romawi Kuno,
dan Imperium Bizantium, seperti Tiras, Olbia, dan Kersonesus didirikan,
dimulai pada abad ke-6 SM, di pesisir timur Laut Hitam,
dan berkembang baik sampai abad ke-6 M. Bangsa Goth menetap
di wilayah ini tetapi menjadi di bawah pengaruh bangsa Hun sejak
tahun 370 M. Pada abad ke-7 AD, wilayah timur Ukraina menjadi pusat Bulgaria Raya.
Pada akhir abad ke-7, sebagian besar suku-suku Bulgar menyebar ke berbagai
arah, dan bangsa Khazar mengambil alih sebagian
besar wilayah ini.
Pembaptisan Pangeran Besar
Vladimir menandai diterimanya ajaran Kristen di Rus Kiev.
Rus Kiev didirikan oleh bangsa Rus,
yang berasal dari Skandinavia melintasi Ladoga dan bermukim
di Kiev sekitar
tahun 880 M. Rus Kiev meliputi bagian tengah, barat, dan utara Ukraine
modern, Belarus,
bentang-membujur di timur jauh Polandia dan bagian barat Rusia modern.
Menurut Kronika Primer kaum
elit Rus pada mulanya adalah orang-orang Varangia dari Skandinavia.
Pada abad ke-10 dan 11, Rus
Kiev menjadi negara terbesar dan terkuat di Eropa. Rus Kiev meletakkan dasar
bagi jatidiri kebangsaan Ukraina dan Rusia. Kiev, ibu kota Ukraina
modern, menjadi kota terpenting bagi bangsa Rus.
Peta Kepangeranan di Rus Kiev,
1054–1132
Orang Varangia kemudian
berasimilasi ke dalam populasi Slavia dan menjadi bagian dari dinasti Rus
pertama, dinasti Rurik. Rus Kiev terdiri dari
beberapa kepangeranan yang dikuasai oleh para knyaz ("pangeran")
yang saling bersaudara dari dinasti Rurik, yang sering kali bertikai satu sama
lain untuk menguasai Kiev.
Zaman Keemasan Rus Kiev dimulai
dengan bertahtanya Vladimir I (980–1015), yang mengubah bangsa Rus menjadi para
pemeluk Kristen Bizantium. Selama puteranya bertahta, Yaroslav yang
Bijaksana (1019–1054), Rus Kiev mencapai puncak pengembangan
budaya dan kekuatan militernya. Negara ini kemudian segera terpecah-pecah
karena kepentingan relatif kekuatan regional kembali bangkit. Setelah
kebangkitan terakhir di bawah kuasa Vladimir II Monomakh (1113–1125)
dan putera pertamanya Mstislav I dari Kiev (1125–1132), Rus
Kiev terpecah-pecah menjadi beberapa kepangeranan yang saling terpisah setelah
Mstislav mangkat.
Ekspansi
Mongol ke Rus pada abad ke-13 M telah menghancurkan Rus Kiev.
Kiev mengalami hancur total
pada 1240. Di atas wilayah Ukraina modern, muncullah Kepangeranan Halych dan Volodymyr-Volynskyi,
dan digabungkan menjadi Halych-Volynia.
Danylo Romanovych (Daniel
I dari Galisia atau Danylo Halytskyi), putera dari Roman
Mstyslavych, menggabungkan kembali semua Rus bagian barat-daya,
termasuk Volhynia, Galisia, dan ibu kota lama Rus, Kiev. Danylo dimahkotai
oleh Uskup Agung Kepausan di Drohiczyn pada tahun
1253 sebagai raja pertama bagi bangsa Rus. Di bawah
tahta Danylo, Kerajaan Galisia–Volhynia merupakan salah satu negara paling kuat
di Eropa tengah bagian timur.
Komentar
Posting Komentar